Komisi IX Apresiasi Pelatihan Ketenagakerjaan BBPLK Jabar
Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana saat mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja Jabar dan Kepala BBPLK Jabar dan jajaran di Bandung, Kamis (19/11/2020). Foto : Azka/Man
Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana mengapresiasi berbagai pelatihan syang diselenggarakan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Provinsi Jawa Barat. Pasalnya, penyerapan lulusan pelatihan balai ini mencapai 70 persen. Dengan pelatihan singkat sekitar 1,5 bulan, mereka sudah bisa menjadi tenaga profesional. Dan juga para tenaga pendidik dan fasilitas yang ada sudah sangat memenuhi standar pelatihan.
“Tentu kita harus mendorong Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengikuti teknologi yang up to date. Sebagai contoh ini ada masalah perbengkelan mobil, tentu nanti kita ada pengembangan rencana mobil listrik. Itu juga harus nanti bagaimana menciptakan tenaga tenaga profesional di bidang mobil listrik,” kata politisi PDI-Perjuangan usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja Jabar dan Kepala BBPLK Jabar dan jajaran di Bandung, Kamis (19/11/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan , BBPLK Jabar bisa menjadi contoh untuk balai-balai pelatihan di daerah lain. “Sekitar 70 persen lulusan sudah diserap perusahaan. Kemudian juga banyak pengusaha-pengusaha untuk meningkatkan keterampilan karyawannya mereka itu melakukan pelatihan di sini. Sehingga ini bisa sebagai pilot project. Mudah-mudahan nanti di seluruh Indonesia ada BLK-BLK seperti ini, sehingga nanti akan membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja profesional dan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru," katanya.
Politisi daerah pemilihan (dapil) Bali ini menjelaskan bahwa dalam kondisi Covid-19 ini jumlah peserta yang melakukan pelatihan dibatasi jumlahnya. Sehingga peserta atau siswa yang akan mendaftar untuk pelatihan secara mandiri maupun ditunjuk oleh pusat jumlahnya hanya sedikit. “Mudah-mudahan di tahun depan keadaan sudah mulai normal dan yang mengikuti pelatihan di sini bisa ramai kembali,” tandas Ketut Kariyasa. (azk/sf)